Pujo Izinkan Istri Sekamar Pria Lain
https://topaktual.blogspot.com/2010/10/pujo-izinkan-istri-sekamar-pria-lain.html
Submitbookmarker - Demi memiliki keturunan, Pujo Sumarto (49) warga Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, kabupaten Tuban, Jawa Timur, rela melakukan apapun. Termasuk, merelakan istrinya, Rustami (45) berduaan dalam kamar bersama Mat Tohari, seorang lelaki asal Gresik yang mengaku kiai dan bisa membantu memberikan anak.
Di dalam kamar itu, Gus Mat ––panggilan Mat Tohari— mengaku sedang melakukan ritual sembahyang malam khusus bersama Rustami selama 45 menit dalam kondisi gelap, supaya keinginan pasutri tersebut dapat terwujud, dan mereka segera dikaruniai seorang anak. Namun, selama dua bulan terahir ritual aneh tersebut dilakukan, Rustami tak kunjung hamil.
Bahkan, kegiatan ini mulai terdengar warga sekitar hingga berujung kemarahan warga yang ingin supaya kiai dengan ritual nyeleneh tersebut diusir dari kampung mereka. “Jelas ritual seperti itu tidak masuk akal dan menyalahi ketentuan agama Islam. Masak ritual kok berada di dalam kamar, berduaan dengan istri orang lain pada tengah malam,” kata Rosyid, warga Prunggahan Wetan.
Karena itu, warga melaporkan kegiatan ini ke perangkat desa setempat supaya Gus Mat diusir dari Prunggahan Wetan agar tidak lagi merusak iman warga lainya. Mmenindaklajuti laporan tersebut, pihak desa bersama Polsek dan koramil setempat memanggil semua yang bersangkutan untuk membahas permasalahan ini di Balai Desa, Rabu (13/10) malam. Namun, beberapa pihak tidak bisa hadir sehingga pertemuan baru bisa digelar pada Kamis (14/10) pagi.
Hanya, Gus Mat tidak kelihatan batang hidungnya. Lelaki yang selama tiga tahun belakangan ikut tinggal di rumah Eko Sumarto, 37, warga setempat, tersebut telah kabur, Rabu malam, setelah tahu akan diusir oleh warga. “Gus Mat sudah berangkat ke Gresik sejak Rabu malam. Ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi, tidak bisa ikut dalam pertemuan ini,” dalih Eko di hadapan para Muspika dan sejumlah warga yang ikut dalam pertemuan di balai desa.
Tak Ada yang Salah
Menurut Eko, ajaran Gus Mat sama sekali tidak melenceng. Selama ini, ia dan pengikut lainnya juga menjalankan salat dan percaya terhadap Nabi Muhammad sebagaimana umat Muslim lain. “Kalau menurut saya sih tidak ada yang melenceng. Sama saja seperti Islam pada umumnya,” ujar Eko.
Demikian halnya yang disampaikan oleh Pujo, ia tetap yakin bahwa ajaran Gus Mat tidak ada yang salah. Termasuk ritual di dalam kamar bersama istrinya pada malam hari demi mendapatkan keturunan itu. “Memang demikian, tapi tidak yang melenceng,” jawabnya tanpa menjelaskan apa yang terjadi di dalam kamar tersebut.
Akhirnya, dalam pertemuan itu semua pihak sepakat bahwa Gus Mat harus hengkang dari Desa Prunggahan Wetan. “Telah disepekati bahwa Mat Tohari yang selama ini tinggal di rumah Eko harus keluar dari Desa Prunggahan Wetan. Pemilik rumah telah menandatangani surat pernyataan pengusiran tersebut, dan jika mengingkari maka akan mendapat sanksi dari warga setempat,” tegas Nur Salim, kaur kesra Desa Prunggahan Wetan.
Di dalam kamar itu, Gus Mat ––panggilan Mat Tohari— mengaku sedang melakukan ritual sembahyang malam khusus bersama Rustami selama 45 menit dalam kondisi gelap, supaya keinginan pasutri tersebut dapat terwujud, dan mereka segera dikaruniai seorang anak. Namun, selama dua bulan terahir ritual aneh tersebut dilakukan, Rustami tak kunjung hamil.
Bahkan, kegiatan ini mulai terdengar warga sekitar hingga berujung kemarahan warga yang ingin supaya kiai dengan ritual nyeleneh tersebut diusir dari kampung mereka. “Jelas ritual seperti itu tidak masuk akal dan menyalahi ketentuan agama Islam. Masak ritual kok berada di dalam kamar, berduaan dengan istri orang lain pada tengah malam,” kata Rosyid, warga Prunggahan Wetan.
Karena itu, warga melaporkan kegiatan ini ke perangkat desa setempat supaya Gus Mat diusir dari Prunggahan Wetan agar tidak lagi merusak iman warga lainya. Mmenindaklajuti laporan tersebut, pihak desa bersama Polsek dan koramil setempat memanggil semua yang bersangkutan untuk membahas permasalahan ini di Balai Desa, Rabu (13/10) malam. Namun, beberapa pihak tidak bisa hadir sehingga pertemuan baru bisa digelar pada Kamis (14/10) pagi.
Hanya, Gus Mat tidak kelihatan batang hidungnya. Lelaki yang selama tiga tahun belakangan ikut tinggal di rumah Eko Sumarto, 37, warga setempat, tersebut telah kabur, Rabu malam, setelah tahu akan diusir oleh warga. “Gus Mat sudah berangkat ke Gresik sejak Rabu malam. Ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi, tidak bisa ikut dalam pertemuan ini,” dalih Eko di hadapan para Muspika dan sejumlah warga yang ikut dalam pertemuan di balai desa.
Tak Ada yang Salah
Menurut Eko, ajaran Gus Mat sama sekali tidak melenceng. Selama ini, ia dan pengikut lainnya juga menjalankan salat dan percaya terhadap Nabi Muhammad sebagaimana umat Muslim lain. “Kalau menurut saya sih tidak ada yang melenceng. Sama saja seperti Islam pada umumnya,” ujar Eko.
Demikian halnya yang disampaikan oleh Pujo, ia tetap yakin bahwa ajaran Gus Mat tidak ada yang salah. Termasuk ritual di dalam kamar bersama istrinya pada malam hari demi mendapatkan keturunan itu. “Memang demikian, tapi tidak yang melenceng,” jawabnya tanpa menjelaskan apa yang terjadi di dalam kamar tersebut.
Akhirnya, dalam pertemuan itu semua pihak sepakat bahwa Gus Mat harus hengkang dari Desa Prunggahan Wetan. “Telah disepekati bahwa Mat Tohari yang selama ini tinggal di rumah Eko harus keluar dari Desa Prunggahan Wetan. Pemilik rumah telah menandatangani surat pernyataan pengusiran tersebut, dan jika mengingkari maka akan mendapat sanksi dari warga setempat,” tegas Nur Salim, kaur kesra Desa Prunggahan Wetan.