Belerang Letusan Gunung Merapi Masih Menyengat

https://topaktual.blogspot.com/2010/11/belerang-letusan-gunung-merapi-masih.html
"Desa Sidorejo dan Tegalmulya yang masuk daerah KRB III sampai saat ini masih tertutup karena jaraknya dari Merapi hanya sekitar empat sampai lima kilometer," kata Damto (20), salah seorang pemuda asal Dukuh Butuh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, yang berjaga di Posko Karang, pintu jalan untuk akses masuk ke desa tersebut, Rabu.
"Zona aman Merapi sekarang memang di Klaten telah ditetapkan 10 kilometer. Karena jarak dari dua desa ini ke Merapi hanya empat sampai lima kilometer, maka warga di sini sampai sekarang juga masih mengungsi," jelasnya.
Damto menjelaskan, memang ada yang keluar masuk desa, tetapi mereka itu hanya datang sekadar memberikan makan ternaknya dan setelah itu mereka kembali ke tempat pengungsian.
Warga di kedua desa itu mengungsi sejak merapi meletus, Selasa (26/10/2010), ke Posko Pengungsian Merapi di Dompol dan Keputran, dan pada Jumat (5/11/2010) para pengungsi terus pindah lagi dengan jarak radius 20 kilometer dari Merapi yang tersebar di berbagai tempat, dan sampai sekarang belum pulang ke rumah masing-masing.
Menyinggung kerusakan akibat erupsi Merapi, Damto mengatakan, untuk kerusakan rumah yang terkena awan panas atau tertimbul material vulkanik tidak ada, kalau tanaman yang mati karena terguyur hujan abu cukup banyak.
"Kedua desa ini termasuk yang terletak paling atas, maka hujan abunya yang jatuh juga cukup tebal dan akibatnya banyak tanaman sayuran mati dan pohon-pohon juga roboh karena abu tersebut," katanya.
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Kemalang, jumlah penduduk di Desa Tegalmulyo tercatat 2.156 jiwa dan Desa Sidorejo 3.973 jiwa, sekarang ini hampir semuanya mengungsi.
Adapun jumlah ternak yang dimiliki warga di Desa Tegalmuyo 1.170 ekor sapi dan 575 kambing serta di Desa Sidorejo 271 sapi dan 435 kambing.