Lahar Dingin Gunung Merapi Bunuh Rekreasi Warga Code
https://topaktual.blogspot.com/2010/11/lahar-dingin-gunung-merapi-bunuh.html
Info seputar Letusan Gunung Merapi Terbaru | Lahar Dingin Gunung Merapi Bunuh Rekreasi Warga Code - Lahar dingin yang melintasi Kali Code menurut sejumlah warga membunuh makhluk air, misalnya ikan. Sejumlah warga pun terancam kehilangan salah satu kegiatan rekreatif mereka, memancing.
Menurut seorang warga Kali Code dekat Jembatan Gondolayu, Tunggul Tauladan (28), di kali itu hidup ikan wader dan lele. Namun, akibat lahar dingin Merapi yang membawa belerang, ikan-ikan mati semua. Menurutnya, keadaan baru bisa normal dalam hitungan tahun.
"Banyak warga sini punya hobi memancing. Di sini ada ikan wader, lele, nila, dan sapu-sapu. Kalau banjir kecil, seperi 2006 itu, ikan cuma mabuk dan habitat tidak rusak. Dalam hitungan bulan, sudah normal lagi," kata Tunggul.
"Tapi, tahun ini kan aktivitas Merapi lebih tinggi. Kadar belerang yang dibawa semakin tinggi, lahar dingin tambah banyak. Ikan-ikan dan habitatnya habis total. Bisa pulih lagi dalam setahun saja sudah bagus. Tapi sepertinya sulit. Saya tak bisa membayangkan hari-hari tanpa memancing," tambah mantan aktivis PMI lulusan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta ini.
Menurut seorang warga Kali Code dekat Jembatan Gondolayu, Tunggul Tauladan (28), di kali itu hidup ikan wader dan lele. Namun, akibat lahar dingin Merapi yang membawa belerang, ikan-ikan mati semua. Menurutnya, keadaan baru bisa normal dalam hitungan tahun.
"Banyak warga sini punya hobi memancing. Di sini ada ikan wader, lele, nila, dan sapu-sapu. Kalau banjir kecil, seperi 2006 itu, ikan cuma mabuk dan habitat tidak rusak. Dalam hitungan bulan, sudah normal lagi," kata Tunggul.
"Tapi, tahun ini kan aktivitas Merapi lebih tinggi. Kadar belerang yang dibawa semakin tinggi, lahar dingin tambah banyak. Ikan-ikan dan habitatnya habis total. Bisa pulih lagi dalam setahun saja sudah bagus. Tapi sepertinya sulit. Saya tak bisa membayangkan hari-hari tanpa memancing," tambah mantan aktivis PMI lulusan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta ini.