Pengebom di Swedia Belajar di Inggris
https://topaktual.blogspot.com/2010/12/pengebom-di-swedia-belajar-di-inggris.html
Pengebom di Swedia Belajar di Inggris - Seorang pria pelaku ledakan bom di Swedia, diklaim situs web yang terkait dengan Al-Qaeda, belajar dan tinggal di Inggris, demikian dilaporkan Senin (13/12). Taymour Abdel Wahab, diidentifikasi oleh situs web Shumukh al-Islam sebagai orang di belakang dua ledakan bom di Stockholm pada Sabtu lalu, dilaporkan belajar di University of Bedfordshire Luton, di utara London.
Seorang pria yang diduga pengebom tewas dalam ledakan pada hari Sabtu itu, sementara sebuah ledakan terpisah di dekatnya melukai dua orang. Ledakan terjadi saat para pengunjung yang hendak berbelanja menjalang hari Natal memadati pusat kota itu.
Taymour Abdel Wahab belajar di Universitas Bedfordshire Luton dan tinggal di Luton, sekitar 50 kilometer di utara London, dalam beberapa tahun terakhir, demikian dilaporkan The Guardian, The Daily Mail dan The Daily Telegraph. Istri dan anak-anak Taymour Abdel Wahab - yang dikatakan berusia 20-an akhir- dilaporkan masih tinggal di Luton.
"Dulu saya sering melihat dia sini. Dia tidak banyak bicara, tetapi sepertinya orang baik. Saya dulu melihatnya berjalan dengan anak-anaknya," kata Tahir Hussain, 33 tahun, seorang sopir taksi yang tinggal di dekatnya kepada The Telegraph. "Saya terkejut ketika saya mendengar apa yang terjadi karena saya tidak pernah berpikir ia bisa melakukan hal semacam itu."
Departemen Dalam Negeri Inggris menolak untuk mengomentari laporan-laporan itu. "Kami masih menjalin kontak dengan pemerintah Swedia," kata seorang juru bicara kepada AFP. "Tidak pantas untuk mengomentari sebuah investigasi yang masih berlangsung."
Situs web Shumukh al-Islam mengatakan, "Itu saudara kami, mujahid Taymour Abdel Wahab, yang melakukan operasi syahid di Stockholm." Situs itu juga menerbitkan foto seorang pria yang memakai kacamata hitam dan berpakaian ala Barat dan menjelaskan bahwa itu adalah Taymour Abdel Wahab.
Namun badan intelijen Swedia, Saepo, menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa pria yang diidentifikasi oleh situs web itu adalah pengebom dalam peristiwa ledakan tersebut. Swedia, Minggu, mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki sebuah kejahatan teroris. Anders Thornberg, kepala unit keamanan intelijen domestik Saepo, mengatakan, "Kami menduga, itu merupakan serangan bunuh diri.
Seorang pria yang diduga pengebom tewas dalam ledakan pada hari Sabtu itu, sementara sebuah ledakan terpisah di dekatnya melukai dua orang. Ledakan terjadi saat para pengunjung yang hendak berbelanja menjalang hari Natal memadati pusat kota itu.
Taymour Abdel Wahab belajar di Universitas Bedfordshire Luton dan tinggal di Luton, sekitar 50 kilometer di utara London, dalam beberapa tahun terakhir, demikian dilaporkan The Guardian, The Daily Mail dan The Daily Telegraph. Istri dan anak-anak Taymour Abdel Wahab - yang dikatakan berusia 20-an akhir- dilaporkan masih tinggal di Luton.
"Dulu saya sering melihat dia sini. Dia tidak banyak bicara, tetapi sepertinya orang baik. Saya dulu melihatnya berjalan dengan anak-anaknya," kata Tahir Hussain, 33 tahun, seorang sopir taksi yang tinggal di dekatnya kepada The Telegraph. "Saya terkejut ketika saya mendengar apa yang terjadi karena saya tidak pernah berpikir ia bisa melakukan hal semacam itu."
Departemen Dalam Negeri Inggris menolak untuk mengomentari laporan-laporan itu. "Kami masih menjalin kontak dengan pemerintah Swedia," kata seorang juru bicara kepada AFP. "Tidak pantas untuk mengomentari sebuah investigasi yang masih berlangsung."
Situs web Shumukh al-Islam mengatakan, "Itu saudara kami, mujahid Taymour Abdel Wahab, yang melakukan operasi syahid di Stockholm." Situs itu juga menerbitkan foto seorang pria yang memakai kacamata hitam dan berpakaian ala Barat dan menjelaskan bahwa itu adalah Taymour Abdel Wahab.
Namun badan intelijen Swedia, Saepo, menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa pria yang diidentifikasi oleh situs web itu adalah pengebom dalam peristiwa ledakan tersebut. Swedia, Minggu, mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki sebuah kejahatan teroris. Anders Thornberg, kepala unit keamanan intelijen domestik Saepo, mengatakan, "Kami menduga, itu merupakan serangan bunuh diri.