Konflik PSSI-LPI Akan Dibawa ke DPR
https://topaktual.blogspot.com/2011/01/konflik-pssi-lpi-akan-dibawa-ke-dpr.html
Konflik PSSI-LPI Akan Dibawa ke DPR - Anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh, berharap permasalahan pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia dengan Liga Primer Indonesia yang mencuat akhir-akhir ini tidak dipolitisasi. Menurutnya, pihaknya juga sudah meminta Komisi X untuk mengundang PSSI dan LPI.
"Menurut saya, dengan banyaknya liga, akan semakin banyak tunas yang muncul menjadi harapan bangsa untuk menjadi bintang olahraga. Saya berharap jangan sampai ini masuk ke dalam ranah politik dan juga digunakan para politikus," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (6/1/2011).
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI itu mengatakan hal tersebut setelah acara "Refleksi Kinerja Anggota Dewan Tahun 2010" di Temanggung. Ia menyayangkan bahwa olahraga yang mempunyai moto sportivitas dan menjunjung nilai-nilai yang netral akhirnya akan terpengaruh karena kekacauan antara LPI dan PSSI akhir-akhir ini.
"Kami telah meminta Ketua Komisi X untuk mengundang PSSI dan LPI ke DPR untuk didengar penjelasannya. Kami berharap agar kejadian ini tidak menurunkan semangat para pemain bola dan pencinta olahraga," katanya.
Ia menyambut baik kehadiran LPI selama dia tidak ikut dalam pertandingan internasional. Itu karena berdasarkan peraturan dari FIFA yang bisa menyelenggarakan ajang internasional adalah PSSI. Namun, katanya, kalau sebatas liga tidak ada aturan yang mengikat.
"Nanti akan kami lihat terlebih dahulu. Selama ini tidak ada aturan yang melarang tidak boleh ada liga lain selain di bawah PSSI," katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu mengatakan, dalam UU Keolahragaan, yang diatur adalah keberadaan KONI dan PSSI. "Sepanjang tidak menyalahi aturan, saya kira liga apa pun tidak masalah," katanya.
Ia menyatakan, kalau sebatas penyelenggaraan liga, tidak masalah. Permasalahan sekarang tentang perekrutan anggota timnas yang menjadi konsentrasi pemerintah akhir-akhir ini.
"Apakah pemain di LPI itu tidak boleh menjadi anggota timnas, ini persoalan yang paling mendasar. Saya kira liga apa pun di Indonesia sangat terbuka, tetapi kalau berbicara masalah timnas tidak boleh ini bisa menjadi timnas dan itu tidak boleh. Justru dari liga-liga itu yang akan menyeleksi pemain terbaik yang akan dipromosikan untuk menjadi timnas," katanya.
Ia menyatakan, apabila hanya dari liga tertentu saja, sangat disayangkan karena ada kemungkinan potensi pemain di liga-liga lain bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk memajukan timnas.
"Menurut saya, dengan banyaknya liga, akan semakin banyak tunas yang muncul menjadi harapan bangsa untuk menjadi bintang olahraga. Saya berharap jangan sampai ini masuk ke dalam ranah politik dan juga digunakan para politikus," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (6/1/2011).
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI itu mengatakan hal tersebut setelah acara "Refleksi Kinerja Anggota Dewan Tahun 2010" di Temanggung. Ia menyayangkan bahwa olahraga yang mempunyai moto sportivitas dan menjunjung nilai-nilai yang netral akhirnya akan terpengaruh karena kekacauan antara LPI dan PSSI akhir-akhir ini.
"Kami telah meminta Ketua Komisi X untuk mengundang PSSI dan LPI ke DPR untuk didengar penjelasannya. Kami berharap agar kejadian ini tidak menurunkan semangat para pemain bola dan pencinta olahraga," katanya.
Ia menyambut baik kehadiran LPI selama dia tidak ikut dalam pertandingan internasional. Itu karena berdasarkan peraturan dari FIFA yang bisa menyelenggarakan ajang internasional adalah PSSI. Namun, katanya, kalau sebatas liga tidak ada aturan yang mengikat.
"Nanti akan kami lihat terlebih dahulu. Selama ini tidak ada aturan yang melarang tidak boleh ada liga lain selain di bawah PSSI," katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu mengatakan, dalam UU Keolahragaan, yang diatur adalah keberadaan KONI dan PSSI. "Sepanjang tidak menyalahi aturan, saya kira liga apa pun tidak masalah," katanya.
Ia menyatakan, kalau sebatas penyelenggaraan liga, tidak masalah. Permasalahan sekarang tentang perekrutan anggota timnas yang menjadi konsentrasi pemerintah akhir-akhir ini.
"Apakah pemain di LPI itu tidak boleh menjadi anggota timnas, ini persoalan yang paling mendasar. Saya kira liga apa pun di Indonesia sangat terbuka, tetapi kalau berbicara masalah timnas tidak boleh ini bisa menjadi timnas dan itu tidak boleh. Justru dari liga-liga itu yang akan menyeleksi pemain terbaik yang akan dipromosikan untuk menjadi timnas," katanya.
Ia menyatakan, apabila hanya dari liga tertentu saja, sangat disayangkan karena ada kemungkinan potensi pemain di liga-liga lain bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk memajukan timnas.