Pola Seksualitas Si Dia dari Bentuk Tubuhnya
https://topaktual.blogspot.com/2011/01/pola-seksualitas-si-dia-dari-bentuk.html
Pola Seksualitas Si Dia dari Bentuk Tubuhnya - Ternyata, bukan cuma "garis nasib" saja, lho, yang bisa diintip. Selera dan pola kehidupan seksual pun bisa dibaca. Cuma caranya bukan lewat astrologi, melainkan dari bentuk atau postur tubuh.
Berdasarkan ilmu seksologi China, wanita maupun pria bisa dikelompokkan dalam empat tipe binatang, yaitu tipe kuda, lembu, kambing, dan kelinci. Nah, sesuai sifat dan sepak terjang binatang yang mewakilinya, maka begitulah selera dan pola kehidupan seksual individu bersangkutan.
Tetapi penggolongan ini hanya berlaku pada pria atau wanita dewasa usia siap menikah, lho. Soalnya, titik tolak penggolongan ini dari postur tubuh. Jadi, enggak fair bila diterapkan pada wanita paruh baya yang tubuhnya mulai melar atau kakek-kakek yang sudah uzur.
Tipe kuda, libidonya tinggi
Menurut penggolongan ini, pria maupun wanita yang termasuk dalam tipe kuda adalah mereka yang berotot bagus, berbadan tinggi besar dengan proporsi ideal, dan kondisi fisiknya sehat serta bugar. Pada pria, biasanya terlihat macho dan atletis. Sedangkan yang wanita, umumnya bahenol dengan buah dada penuh berisi, dan pinggang ramping namun panggul besar.
Ciri lainnya bisa dikaitkan dengan tabiat atau kehidupan emosional kuda yang keras dan sulit dikendalikan. Sementara aspek libidonya yang tinggi bisa dilihat dari kebiasaannya yang mengarah pada hal-hal berbau seks. Misal, baru bertemu beberapa kali saja sudah berani meraba-raba.
Pada tipe sapi atau lembu, pria maupun wanitanya bertubuh gembur dan subur alias "dihiasi" kelebihan lemak di sana-sini. Dari tabiatnya, sapi biasanya lebih kalem dan tak menggebu-gebu, yang konon merupakan cerminan dari gairah seksualnya yang adem-ayem. Gerak-geriknya serba lamban, hingga bisa diduga, dalam urusan ranjang, mereka butuh perangsangan lebih bervariasi dan pemanasan lebih lama.
Lain lagi yang tipe kambing, umumnya berukuran tubuh rata-rata; tak terlalu gemuk ataupun kurus, tak pula kelewat pendek maupun tinggi. Baik kondisi fisik, emosional, maupun pola seksualnya terbilang normal alias biasa-biasa saja; tidak kelewat menggebu, tapi juga tidak terkesan dingin. Mereka juga tak butuh pemanasan lama atau teknik berbelit.
Kalau tipe kelinci, bentuk tubuhnya kecil mungil, baik pria maupun wanita. Penampilannya imut-imut dalam arti menggemaskan seperti layaknya anak kecil. Namun dari aspek gerak, mereka terbilang gesit dan "mengundang". Dalam urusan seks gampang terangsang namun gampang pula menyudahinya. Sementara dari aspek emosional, tipe ini lebih fleksibel.
Tetapi jangan menganggap tipe yang satu lebih istimewa dari tipe yang lain. "Ini, kan, cuma penggolongan. Masing-masing pasti punya ciri khas atau keistimewaan dan tak bisa diperbandingkan menurut kelebihan maupun kekurangannya," tutur Dr Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, MKes, konsultan seks.
Jadi, jangan kecil hati bila Anda tak dikaruniai kelebihan semisal pada tipe kuda. Soalnya, bisa saja badan terlihat atletis tapi alat vitalnya kecil. "Pria yang badannya tinggi-besar belum tentu penisnya juga besar dan bisa memuaskan pasangannya, lho." Justru pria tipe begini, menurut Ferryal, biasanya malah berpenis kecil dan kemampuan seksualnya juga kurang.
Hanya 50 persen
Adapun pasangan yang cocok, menurut "ilmu" yang berasal dari dataran Tiongkok dan sudah setua Kamasutra ini, adalah mereka yang setipe. Misal, wanita tipe kuda sangat cocok berpasangan dengan pria tipe kuda pula. Jika tipe binatangnya berbeda jauh atau malah bertolak belakang, akan banyak menemukan masalah dalam urusan seksual. Misal, wanita tipe kuda binal dengan pria imut-imut tipe kelinci. "Bisa-bisa si pria kalah set, dong," kelakar Ferryal.
Jadi, pasangan dengan tipe kontradiktif sama sekali enggak bisa "jalan bareng" alias tak cocok. Bila dipaksakan, rumah tangga mereka akan kerap diwarnai konflik akibat ketidaksesuaian tadi. Lain hal jika tipe binatangnya berbeda namun tak terlalu bertentangan, dalam arti masih ada banyak kesamaannya, sehingga masih bisa saling berusaha untuk menyesuaikan diri. Misal, pria tipe kuda dengan wanita tipe sapi, atau tipe kambing dengan tipe kelinci.
Nah, sejauh mana kebenarannya, hanya Anda berdualah yang lebih mengetahuinya. Lain hal bagi pasangan yang belum menikah, dari penggolongan yang konon sudah ada berabad-abad sebelum Masehi ini, bisa dijadikan sebagai salah satu patokan dalam menentukan calon pasangan hidup. Alasannya, kita bisa memperkirakan seperti apa lawan jenis yang bakal cocok. Jadi, kalau sudah tahu diri Anda kira-kira termasuk tipe kelinci, misal, tak usahlah mendambakan pasangan dari tipe kuda atau lembu. "Pertimbangannya, menjaga agar keseimbangan dalam kehidupan seksual Anda berdua bisa lebih bagus."
Kendati demikian, Ferryal juga mengingatkan agar berhati-hati dan tak mudah terkecoh semata-mata oleh penampilan atau bentuk tubuh. Soalnya, "Terlalu riskan bila mengantisipasi cocok-tidaknya dan langgeng-tidaknya perkawinan hanya berdasarkan tampilan luar saja." Lagi pula, penggolongan ini juga tak berdasar pada data ilmiah sehingga peluang kebenarannya cuma 50 persen. Misal, pria tinggi besar atau tipe kuda menikah dengan wanita kecil mungil yang termasuk tipe kelinci, bisakah dipastikan rumah tangga mereka bakal bermasalah? Belum tentu.
Pasalnya, kehidupan perkawinan tak hanya urusan seksual semata. Jadi, kalau ada masalah tetap harus dicari penyebabnya dari berbagai sudut pandang. Namun begitu, penggolongan tipe ini juga bukan sekadar just for fun belaka. "Maknanya, kan, masih bisa digali lebih jauh, meski mungkin nantinya hanya dipakai sebagai salah satu pertimbangan kecil." Paling tidak, dengan seseorang mengetahui dirinya termasuk tipe yang mana, diharapkan ia bisa menemukan kecocokan dengan melihat tipe calon pasangannya. Dengan demikian, keistimewaan dari tipe yang diwakilinya akan semakin terasa.
Berdasarkan ilmu seksologi China, wanita maupun pria bisa dikelompokkan dalam empat tipe binatang, yaitu tipe kuda, lembu, kambing, dan kelinci. Nah, sesuai sifat dan sepak terjang binatang yang mewakilinya, maka begitulah selera dan pola kehidupan seksual individu bersangkutan.
Tetapi penggolongan ini hanya berlaku pada pria atau wanita dewasa usia siap menikah, lho. Soalnya, titik tolak penggolongan ini dari postur tubuh. Jadi, enggak fair bila diterapkan pada wanita paruh baya yang tubuhnya mulai melar atau kakek-kakek yang sudah uzur.
Tipe kuda, libidonya tinggi
Menurut penggolongan ini, pria maupun wanita yang termasuk dalam tipe kuda adalah mereka yang berotot bagus, berbadan tinggi besar dengan proporsi ideal, dan kondisi fisiknya sehat serta bugar. Pada pria, biasanya terlihat macho dan atletis. Sedangkan yang wanita, umumnya bahenol dengan buah dada penuh berisi, dan pinggang ramping namun panggul besar.
Ciri lainnya bisa dikaitkan dengan tabiat atau kehidupan emosional kuda yang keras dan sulit dikendalikan. Sementara aspek libidonya yang tinggi bisa dilihat dari kebiasaannya yang mengarah pada hal-hal berbau seks. Misal, baru bertemu beberapa kali saja sudah berani meraba-raba.
Pada tipe sapi atau lembu, pria maupun wanitanya bertubuh gembur dan subur alias "dihiasi" kelebihan lemak di sana-sini. Dari tabiatnya, sapi biasanya lebih kalem dan tak menggebu-gebu, yang konon merupakan cerminan dari gairah seksualnya yang adem-ayem. Gerak-geriknya serba lamban, hingga bisa diduga, dalam urusan ranjang, mereka butuh perangsangan lebih bervariasi dan pemanasan lebih lama.
Lain lagi yang tipe kambing, umumnya berukuran tubuh rata-rata; tak terlalu gemuk ataupun kurus, tak pula kelewat pendek maupun tinggi. Baik kondisi fisik, emosional, maupun pola seksualnya terbilang normal alias biasa-biasa saja; tidak kelewat menggebu, tapi juga tidak terkesan dingin. Mereka juga tak butuh pemanasan lama atau teknik berbelit.
Kalau tipe kelinci, bentuk tubuhnya kecil mungil, baik pria maupun wanita. Penampilannya imut-imut dalam arti menggemaskan seperti layaknya anak kecil. Namun dari aspek gerak, mereka terbilang gesit dan "mengundang". Dalam urusan seks gampang terangsang namun gampang pula menyudahinya. Sementara dari aspek emosional, tipe ini lebih fleksibel.
Tetapi jangan menganggap tipe yang satu lebih istimewa dari tipe yang lain. "Ini, kan, cuma penggolongan. Masing-masing pasti punya ciri khas atau keistimewaan dan tak bisa diperbandingkan menurut kelebihan maupun kekurangannya," tutur Dr Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, MKes, konsultan seks.
Jadi, jangan kecil hati bila Anda tak dikaruniai kelebihan semisal pada tipe kuda. Soalnya, bisa saja badan terlihat atletis tapi alat vitalnya kecil. "Pria yang badannya tinggi-besar belum tentu penisnya juga besar dan bisa memuaskan pasangannya, lho." Justru pria tipe begini, menurut Ferryal, biasanya malah berpenis kecil dan kemampuan seksualnya juga kurang.
Hanya 50 persen
Adapun pasangan yang cocok, menurut "ilmu" yang berasal dari dataran Tiongkok dan sudah setua Kamasutra ini, adalah mereka yang setipe. Misal, wanita tipe kuda sangat cocok berpasangan dengan pria tipe kuda pula. Jika tipe binatangnya berbeda jauh atau malah bertolak belakang, akan banyak menemukan masalah dalam urusan seksual. Misal, wanita tipe kuda binal dengan pria imut-imut tipe kelinci. "Bisa-bisa si pria kalah set, dong," kelakar Ferryal.
Jadi, pasangan dengan tipe kontradiktif sama sekali enggak bisa "jalan bareng" alias tak cocok. Bila dipaksakan, rumah tangga mereka akan kerap diwarnai konflik akibat ketidaksesuaian tadi. Lain hal jika tipe binatangnya berbeda namun tak terlalu bertentangan, dalam arti masih ada banyak kesamaannya, sehingga masih bisa saling berusaha untuk menyesuaikan diri. Misal, pria tipe kuda dengan wanita tipe sapi, atau tipe kambing dengan tipe kelinci.
Nah, sejauh mana kebenarannya, hanya Anda berdualah yang lebih mengetahuinya. Lain hal bagi pasangan yang belum menikah, dari penggolongan yang konon sudah ada berabad-abad sebelum Masehi ini, bisa dijadikan sebagai salah satu patokan dalam menentukan calon pasangan hidup. Alasannya, kita bisa memperkirakan seperti apa lawan jenis yang bakal cocok. Jadi, kalau sudah tahu diri Anda kira-kira termasuk tipe kelinci, misal, tak usahlah mendambakan pasangan dari tipe kuda atau lembu. "Pertimbangannya, menjaga agar keseimbangan dalam kehidupan seksual Anda berdua bisa lebih bagus."
Kendati demikian, Ferryal juga mengingatkan agar berhati-hati dan tak mudah terkecoh semata-mata oleh penampilan atau bentuk tubuh. Soalnya, "Terlalu riskan bila mengantisipasi cocok-tidaknya dan langgeng-tidaknya perkawinan hanya berdasarkan tampilan luar saja." Lagi pula, penggolongan ini juga tak berdasar pada data ilmiah sehingga peluang kebenarannya cuma 50 persen. Misal, pria tinggi besar atau tipe kuda menikah dengan wanita kecil mungil yang termasuk tipe kelinci, bisakah dipastikan rumah tangga mereka bakal bermasalah? Belum tentu.
Pasalnya, kehidupan perkawinan tak hanya urusan seksual semata. Jadi, kalau ada masalah tetap harus dicari penyebabnya dari berbagai sudut pandang. Namun begitu, penggolongan tipe ini juga bukan sekadar just for fun belaka. "Maknanya, kan, masih bisa digali lebih jauh, meski mungkin nantinya hanya dipakai sebagai salah satu pertimbangan kecil." Paling tidak, dengan seseorang mengetahui dirinya termasuk tipe yang mana, diharapkan ia bisa menemukan kecocokan dengan melihat tipe calon pasangannya. Dengan demikian, keistimewaan dari tipe yang diwakilinya akan semakin terasa.