Remaja 14 Tahun Dicabuli 50 Kali

Submitbookmarker - Cinta kerap membutakan, memang. Kali ini Zainal (19) yang dibutakan karena alasan kata itu. Sejak setahun lalu, pekerja pengangkut barang-barang dari kapal itu telah menjalin asmara bersama Bunga (14, nama samaran), itulah kenyataannya. Tapi sayang seribu kali sayang, hubungan mereka tak mendapat restu orang tua sang kekasih, yang menjadi penghalang melekatnya jalinan asmara keduanya.

Badai asmara yang begitu kuat, memaksa keduanya sering ketemu. Perjumpaan yang berawal di salah satu kedai di Kolong Bawah pada bulan Juni lalu ternyata semakin menumbuhkan benih hasrat yang semakin kuat. Birahi pun muncul karena seringnya pertemuan itu. Hingga akhirnya pertemuan pun dilakukan di sebuah kapal barang di Kolong Bawah, Karimun.

Malam itu, jam tangan masih menunjuk angka 7 malam, memang. Tapi karena suasana sepi di sekitar dermaga itu, mendorong keduanya bercumbu mesra. Ciuman Bunga di pipi, memancing gairah remaja yang hanya lulusan SD kelas 4 itu. Balasan ciuman Zainal ke pipi dan bibir Bunga, memanaskan gairah birahi keduanya. Hingga hubungan intim layaknya suami istri, terjadi. Dan, malam Sejak menggauli Bunga malam itu, Zainal kembali mengulangi perbuatannya. Pertemuan yang sebelumnya diisi rayuan kepada sang kekasih, berubah menjadi pergumulan haram antar keduanya. Hingga perbuatan mesum itu tak lagi bisa dielak keduanya.

Namun, cinta yang mereka jalani tak semulus yang dibayangkan. Orang tua Bunga tetap tak merestui hubungan keduanya. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Tak ingin jalinan cinta mereka terpisah, Zainal mengambil jalan nekat. Bersama Bunga, remaja berkulit sawo matang itu, kabur ke Batam, tanggal 28 Juni 2010, silam.

Kaburnya Bunga jelas memantik resah dan marah orang tua serta keluarganya. Tak terima anaknya dibawa kabur, orang tua korban Mdk (38), ayah Bunga, melaporkannya ke Polres Karimun, sehari setelahnya. Dan sejak laporan itulah, jajaran korps seragam coklat melakukan pencarian keberadaan keduanya.

Di rumah temannya di kawasan Aviari, Batuaji, Zainal dan Bunga menumpang hingga dua bulan lebih. Untuk memenuhi kebutuhannya semasa dalam pelarian, sejoli itu memilih bekerja. Zainal, bekerja sebagai tukang tusuk sate di kawasan Nagoya. Sedangkan Bunga, mendapat penghasilan sebagai pekerja cuci. “Tujuannya cari kerja buat tunangan,” alasan Zainal.

Kenyataan tak sesuai tujuan keduanya. Uang penghasilan keduanya dihabiskan untuk menyewa kamar penginapan yang ada di kawasan Aviari.Di kamar penginapan itulah, keduanya saling melampiaskan hasrat birahi. Saking seringnya hubungan haram itu dilakukan, Zainal tak lagi ingat berapa kali ia menggauli pujaan hatinya itu. “Banyak kalilah.Tak bisa dihitung,” jawabnya. “Tak sampai (100 kali), lebihlah (50 kali),” sahut Zainal kala ditanya wartawan. “Kadang sehari bisa tiga kali (hubungan intim),” akunya, polos.

Zainal mengaku pertama kali melakukan sek hanya dengan Bunga. Itu dilakukan karena besarnya cinta dengan gadis yang hanya lulus SMP itu. Sedangkan hubungan intim, Zainal mengaku melakukannya karena dorongan syahwat. “Karena nafsu kali waktu itu. Ya karena nafsu saja,” ucapnya.”Saya nonton BF (blue film), cuma sekali saja,” katanya lagi.

Sekitar dua bulan di Batam, tak membuat keduanya nyaman. Gaji pas-pasan dan habis untuk membayar penginapan, memaksa keduanya kembali pulang ke Karimun. Tiga hari setelah lebaran, Bunga menyapa keluarganya. Sementara, Zainal tak jelas keberadaannya. “Saya lari-lari karena dicari-cari preman,” ucapnya. Rumah-rumah saudara, menjadi pilihan Zainal untuk lari dari pengejaran polisi.

Rasa kangen, memaksa Zainal menekan nomor telepon kekasihnya, Senin kemarin. Tapi apes bagi Zainal, yang mengangkat telepon justru orang tua Bunga. Dan, keberadaan Zainal pun mulai terendus. Sekitar pukul 17.30 malam, anak nomor dua dari enam saudara itupun tak lagi bisa lari.

Cinta Mati Bunga : Saya Mau Dinikahi di Penjara
Mdk, ayah korban, mengaku ogah punya calon menantu seperti Zainal. Di mata orang tua dan keluarga Bunga, Zainal merupakan sosok remaja yang tak bermoral. “Saya mau kasus ini dilanjutkan. Tak ada damai,” suara tinggi Mdk, kepada POSMETRO. “Dia (Zainal) cinta anak saya, tapi kita (orang tua) tak cinta, macam mana,” katanya lagi. “Orang tua mana yang rela anaknya begini,” lagi Mdk berucap dengan nada tinggi.

Tapi ucapan Mdk, tak sejalan dengan Bunga, anaknya. Korban justru mengaku sebaliknya. Sosok Zainal, tak lagi bisa tergantikan dengan cowok lain. Cinta Bunga kepada remaja itu sudah tertanam dalam. “Masih cinta. Cinta sampai mati,” cetus Bunga. “Saya mau menikah sama dia (Zainal),” tandas gadis kuning langsat itu.

Nasib Zainal yang bakal panjang meringkuk di balik jeruji besi, tak menyurutkan cinta Bunga. Dugaan tindak pidana melarikan anak di bawah umur dan melakukan pencabulan, mengancam masa depan Zainal mendekam di hotel prodeo untuk waktu yang panjang. “Kita kenakan pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan Pasal 332 ayat I KUHP tentang pencabulan yang ancamannya di atas 15 tahun penjara,” tegas AKP Boy Herlambang, Kasat Reskrim melalui Ipda Mustijat, Kanit II Sat Reskrim Polres Karimiun, kemarin. Bunga berjanji akan menjenguk pujaan hatinya itu kala mendekam di balik jeruji besi kelak. “Yang jalani saya, bukan yang lain (keluarga). Saya akan jenguk terus,” janji Bunga. “Saya mau dinikahin di penjara. Itu kan saya yang jalani,” katanya lagi.(metro)

Related

Berita lokal 3705191093698838841

Side Ads

Standings provided by whatsthescore.com

Prediksi Skor Bola
Prediksi Skor Terpercaya
Prediksi Bola Online
Prediksi Skor Akurat
item