Pejabat AS Terus Pantau Perkembangan Merapi
https://topaktual.blogspot.com/2010/11/pejabat-as-terus-pantau-perkembangan.html
Presiden Obama Ke indonesia | Pejabat AS Terus Pantau Perkembangan Merapi - Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tetap berencana mengunjungi Indonesia meskipun ada letusan terbaru Gunung Merapi yang telah menewaskan lebih dari 130 orang.
Juru Bicara Obama, Robert Gibbs, Senin (8/11/2010) pagi, mengatakan, para pejabat AS terus memantau kondisi perjalanan secara seksama, tetapi tetap lanjut dengan rencana untuk berangkat ke Indonesia, Selasa besok. Kekhawatiran terkait abu muntahan gunung berapi telah menyebabkan beberapa perusahaan penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke Jakarta.
Indonesia dijadwalkan akan menjadi tempat perhentian kedua dari perjalanan 10 hari Obama ke empat negara di Asia, yaitu India (6-9 November), Indonesia (9-10), Korea Selatan (10-12), dan Jepang (12-14). Obama yang tinggal di Indonesia tahun 1968-1971 ketika masih anak-anak sudah dua kali membatalkan kunjungannya ke Jakarta. Rencana kunjungan pertama batal karena perdebatan di Kongres AS terkait rancangan undang-undang layanan kesehatan, dan kedua karena bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko.(kompas.com)
Juru Bicara Obama, Robert Gibbs, Senin (8/11/2010) pagi, mengatakan, para pejabat AS terus memantau kondisi perjalanan secara seksama, tetapi tetap lanjut dengan rencana untuk berangkat ke Indonesia, Selasa besok. Kekhawatiran terkait abu muntahan gunung berapi telah menyebabkan beberapa perusahaan penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke Jakarta.
Indonesia dijadwalkan akan menjadi tempat perhentian kedua dari perjalanan 10 hari Obama ke empat negara di Asia, yaitu India (6-9 November), Indonesia (9-10), Korea Selatan (10-12), dan Jepang (12-14). Obama yang tinggal di Indonesia tahun 1968-1971 ketika masih anak-anak sudah dua kali membatalkan kunjungannya ke Jakarta. Rencana kunjungan pertama batal karena perdebatan di Kongres AS terkait rancangan undang-undang layanan kesehatan, dan kedua karena bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko.(kompas.com)