PSSI Protes Wasit Laga Amal LPI

Berita Seputar Bola Indonesia | PSSI Protes Wasit Laga Amal LPI - PSSI memprotes keterlibatan wasit dan asisten wasit dalam laga amal yang digagas oleh Liga Primer Indonesia atau LPI. PSSI menilai wasit tersebut telah melanggar aturan dan akan mengadukannya kepada FIFA.

Laga amal yang bertajuk "Untuk Indonesiaku" itu mempertemukan tim asal Belanda keturunan Indonesia atau Indo Holland melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora 10 Nopember, Rabu (10/11/2010), dan melawan Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Jumat (12/11/2010).

Laga perdana di Surabaya melibatkan wasit asal Mesir, yakni Yasser Abdul Rau Abdul Aziz Younnis, yang bertindak sebagai wasit tengah. Nama lain yang disebut-sebut akan bertindak sebagai pengadil adalah Muhamad Farouk Muhamad Musa, atau lebih dikenal dengan Farouk Mahmoud Muhamad. Dua perangkat pertandingan lainnya adalah Degaish Ayman dan El-Gabhi Ahmed, yang bertindak sebagai asisten wasit. Nama keempat orang tersebut tercantum dalam daftar nama wasit FIFA tahun 2010.

Dalam situs resmi PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengatakan, kehadiran keempat wasit itu telah melanggar aturan. Karena itu, PSSI akan melayangkan surat kepada Federasi Sepak Bola Mesir (CAF), AFC, dan FIFA.

Nugraha mengungkapkan, kedatangan para perangkat pertandingan tersebut tidak berkoordinasi dengan PSSI. "Dengan demikian, biarlah FIFA yang akan mengambil tindakan kepada mereka (keempat wasit asal Mesir tersebut)," kata Nugraha.

Nugraha menambahkan, kehadiran empat perangkat pertandingan asal Mesir pada laga amal ini diduga tak terlepas dari campur tangan mantan pengurus Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), M Subramaniam. Subramaniam merupakan agen pemain asing dan kerap berhubungan dengan federasi/asosiasi sepak bola negara-negara Afrika. "Dia banyak mendatangkan pemain-pemain dari Afrika," tegasnya.

Pada laga amal di Surabaya, tuan rumah Surabaya FC menyerah di tangan Indo Holland dengan skor 2-1. Penghasilan dari laga amal itu rencananya akan disumbangkan kepada korban bencana alam di Wasior (Papua), Mentawai (Sumatera Barat), dan Gunung Merapi (Yogyakarta).