Adu Nyali, 2 Pelajar Terjun dari Jembatan Barelang
https://topaktual.blogspot.com/2010/12/adu-nyali-2-pelajar-terjun-dari.html
Adu Nyali, 2 Pelajar Terjun dari Jembatan Barelang - Ricky Irawan (18) dan Harun (18) warga Bengkong, pelajar SMK Widya Batam adu nyali dengan cara melompat bebas dari atas Jembatan I Barelang, Minggu (26/12) sekitar pukul 12.00 WIB.
Lompatan nekat tanpa alat pengaman tersebut mengakibatkan Ricky Irawan hilang terbawa arus laut yang bergerak deras ke arah Pulau Buluh, sementara Harun terpaksa dilarikan Ke Rumah sakit umum (RSUD) Batuaji karena mengalami muntah Darah setelah berhasil diselamatkan Tansil kawan satu gengnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kedua pelajar tersebut tidak sendirian. Mereka datang dalam satu kelompok geng pelajar sebanyak 12 orang yang berboncengan dengan 6 buah sepeda motor. Ke 12 orang tersebut antara lain dua orang korban sendiri , Tansil, Randi,Andi, Gio, Gultum, Guntur ,jacky serta tiga orang lainnya.
"Mereka semua warga Bengkong, rata- rata pelajar SMA ,"ujar salah satu saksi mata yang tak mau namanya di Korankan. Rombongan tersebut tiba di Jembatan I Barelang sekitar Pukul 11.00 WIB.
"Awalnya kami duduk sambil foto-foto dan rekam vidoo pakai handicam dipinggiran jembatan,"ujar Tansil, saat di interogasi polisi di Pospol Barelang, Minggu (26/12/2010).
Selang beberapa saat muncul ide dari kedua korban untuk melompat dari atas Jembatan I Barelang di sebelah kanan dari arah Tambesi untuk di abadikan videonya lewat rekaman hendicam yang dipegang oleh Guntur.
"Mereka berdua yakin sekali kalau bisa melompat padahal kita sudah larang, karena ombak besar," tutur Andi .
Melihat kenekatan kedua korban, Tansil beserta kelima orang temannya yang lain turun ke bawah Kolam Jembatan menggunakan sepeda motor .
"Kami ke bawah (Kolong Jembatan) untuk menyelamatkan mereka takut ada apa-apa,"kata Tansil.
Tepat pukul 12.00 WIB, kedua korban pun melakukan aksi nekatnya itu. Sementara Guntur sudah stand by dengan handicam untuk merekam adegan berbahaya tersebut. "Yang loncat duluan Harun, selang 10 menit kemudian diikuti Ricky,'ujar Guntur.
Harun yang melompat giliran pertama, berhasil muncul kembali ke permukaan dan berenang ke tepi laut, meski ia sempat mengalami muntah-muntah. "Tapi sempat muntah darah, mungkin saat tiba di air laut kena bagian dadanya,"ujar Tansil.
Melihat Harun berhasil dan selamat ke pinggir laut, Ricky yang sudah ancang-ancang dari atas jembatan langsung melompat turun. "Nah giliran Ricky ini, saat jatuh ke laut lama sekali baru muncul ke permukaan, Munculnya pun seperti orang mengambang gitu, makanya saya langsung turun berenang menolong dia, sementara kawan-kawan yang lain urus Harun yang sudah sekarat,"ujar Tansil.
Namun sayang usaha pertolongan tersebut sia-sia saat Tansil berusaha meraih tangan Ricky tak bisa. Karena kondisi tubuh Ricky yang sudah tak berdaya kembali diterjang arus laut yang sangat kencang. Tangan Tansilpun terlepas mengenggam tubuh Ricky. "Itulah saya kehilangan dia (Ricky), kalau saya pegang terus berarti saya juga ikut terbawa arus,"kata Tansil yang terlihat masih truma dengan kejadian itu.
Menurut Tansil kemungkinan besar, Ricky terpukul bagian dadanya saat mendarat di atas air laut. Karena saat di tolongnya kondisi tubuh Ricky seperti orang pingsan dan tak bergerak sama sekali. Selang tak berapa lama tubuh Ricky hilang berasama derasnya arus air laut siang kemarin. "Kami berusaha cari bantuan ke pihak Polisi disini (Pospol Barelang), tapi terlambat, Ricky sudah menghilang di bawah arus,"kata Tansil.
Aparat kepolisian yang berpiket di Pospol Barelang hanya bisa menolong Harun yang dalam keadaan sekarat ke RSUD untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara pencarian terhadap Ricky terus dilakukan oleh beberapa nelayan setempat dan anggota kepolisian Sagulung yang langsung datang ke lokasi saat mendengar kabar tersebut.
Kapolsek Sagulung AKP M Yoga Buanadipta Ilafi, mengatakan korban yang hilang belum berhasil ditemukan. Dan pihaknya bersama pihak Polisi air serta Brimob masih dalam penyisiran untuk menemukan korban. "Kita sudah olah TKP, kejadian ini merupakan adu nyali dari kedua korban. Kesepuluh orang teman korban serta handicam yang digunakan untuk merekam adegan itu, untuk sementara kita amankan dulu, guna penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek di lokasi kejadian.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek meminta kepada orangtua yang memiliki anak sekolah agar lebih berhati-hati lagi mengawasi kegiatan anak-anaknya. "Kalau mau ke Barelang seharusnya harus ada yang mengawasi, atau orang yang dituakan yang bisa bertanggung jawab," kata Kapolsek.
Lompatan nekat tanpa alat pengaman tersebut mengakibatkan Ricky Irawan hilang terbawa arus laut yang bergerak deras ke arah Pulau Buluh, sementara Harun terpaksa dilarikan Ke Rumah sakit umum (RSUD) Batuaji karena mengalami muntah Darah setelah berhasil diselamatkan Tansil kawan satu gengnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kedua pelajar tersebut tidak sendirian. Mereka datang dalam satu kelompok geng pelajar sebanyak 12 orang yang berboncengan dengan 6 buah sepeda motor. Ke 12 orang tersebut antara lain dua orang korban sendiri , Tansil, Randi,Andi, Gio, Gultum, Guntur ,jacky serta tiga orang lainnya.
"Mereka semua warga Bengkong, rata- rata pelajar SMA ,"ujar salah satu saksi mata yang tak mau namanya di Korankan. Rombongan tersebut tiba di Jembatan I Barelang sekitar Pukul 11.00 WIB.
"Awalnya kami duduk sambil foto-foto dan rekam vidoo pakai handicam dipinggiran jembatan,"ujar Tansil, saat di interogasi polisi di Pospol Barelang, Minggu (26/12/2010).
Selang beberapa saat muncul ide dari kedua korban untuk melompat dari atas Jembatan I Barelang di sebelah kanan dari arah Tambesi untuk di abadikan videonya lewat rekaman hendicam yang dipegang oleh Guntur.
"Mereka berdua yakin sekali kalau bisa melompat padahal kita sudah larang, karena ombak besar," tutur Andi .
Melihat kenekatan kedua korban, Tansil beserta kelima orang temannya yang lain turun ke bawah Kolam Jembatan menggunakan sepeda motor .
"Kami ke bawah (Kolong Jembatan) untuk menyelamatkan mereka takut ada apa-apa,"kata Tansil.
Tepat pukul 12.00 WIB, kedua korban pun melakukan aksi nekatnya itu. Sementara Guntur sudah stand by dengan handicam untuk merekam adegan berbahaya tersebut. "Yang loncat duluan Harun, selang 10 menit kemudian diikuti Ricky,'ujar Guntur.
Harun yang melompat giliran pertama, berhasil muncul kembali ke permukaan dan berenang ke tepi laut, meski ia sempat mengalami muntah-muntah. "Tapi sempat muntah darah, mungkin saat tiba di air laut kena bagian dadanya,"ujar Tansil.
Melihat Harun berhasil dan selamat ke pinggir laut, Ricky yang sudah ancang-ancang dari atas jembatan langsung melompat turun. "Nah giliran Ricky ini, saat jatuh ke laut lama sekali baru muncul ke permukaan, Munculnya pun seperti orang mengambang gitu, makanya saya langsung turun berenang menolong dia, sementara kawan-kawan yang lain urus Harun yang sudah sekarat,"ujar Tansil.
Namun sayang usaha pertolongan tersebut sia-sia saat Tansil berusaha meraih tangan Ricky tak bisa. Karena kondisi tubuh Ricky yang sudah tak berdaya kembali diterjang arus laut yang sangat kencang. Tangan Tansilpun terlepas mengenggam tubuh Ricky. "Itulah saya kehilangan dia (Ricky), kalau saya pegang terus berarti saya juga ikut terbawa arus,"kata Tansil yang terlihat masih truma dengan kejadian itu.
Menurut Tansil kemungkinan besar, Ricky terpukul bagian dadanya saat mendarat di atas air laut. Karena saat di tolongnya kondisi tubuh Ricky seperti orang pingsan dan tak bergerak sama sekali. Selang tak berapa lama tubuh Ricky hilang berasama derasnya arus air laut siang kemarin. "Kami berusaha cari bantuan ke pihak Polisi disini (Pospol Barelang), tapi terlambat, Ricky sudah menghilang di bawah arus,"kata Tansil.
Aparat kepolisian yang berpiket di Pospol Barelang hanya bisa menolong Harun yang dalam keadaan sekarat ke RSUD untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara pencarian terhadap Ricky terus dilakukan oleh beberapa nelayan setempat dan anggota kepolisian Sagulung yang langsung datang ke lokasi saat mendengar kabar tersebut.
Kapolsek Sagulung AKP M Yoga Buanadipta Ilafi, mengatakan korban yang hilang belum berhasil ditemukan. Dan pihaknya bersama pihak Polisi air serta Brimob masih dalam penyisiran untuk menemukan korban. "Kita sudah olah TKP, kejadian ini merupakan adu nyali dari kedua korban. Kesepuluh orang teman korban serta handicam yang digunakan untuk merekam adegan itu, untuk sementara kita amankan dulu, guna penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek di lokasi kejadian.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek meminta kepada orangtua yang memiliki anak sekolah agar lebih berhati-hati lagi mengawasi kegiatan anak-anaknya. "Kalau mau ke Barelang seharusnya harus ada yang mengawasi, atau orang yang dituakan yang bisa bertanggung jawab," kata Kapolsek.