Ekuador Rusuh, Presiden Diserang
https://topaktual.blogspot.com/2010/09/ekuador-rusuh-presiden-diserang.html
Submitbookmarker - Pemerintah Ekuador terhuyung-huyung dan berada di ambang kehancuran, Kamis (30/9/2010), ketika polisi nasional melancarkan aksi protes di jalan-jalan ibukota Quito.
Polisi secara fisik bahkan menyerang Presiden Rafael Correa terkait apa yang mereka katakan pembatalan bonus dan promosi. Kementerian Keamanan mengatakan, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka, tapi tidak memberikan rincian. "Ini adalah upaya kudeta," kata Rafael Correa dalam wawancara televisi beberapa jam setelah polisi melemparkan gas air mata ke arahnya.
Correa (47) melarikan diri ke rumah sakit terdekat dan ia mengatakan, polisi sedang berusaha menyerang dia di sana. "Mereka mencoba masuk ke ruangan saya, mungkin untuk menyerang saya. Saya tidak tahu," katanya dalam sebuah wawancara telepon dengan Ecuader TV yang dikelola negara sebagaimana dikutip CNN. Ia menyebut para penyerangnya sebagai pengecut.
"Namun, lupakan saja itu. Saya tidak akan mengalah. Jika sesuatu terjadi pada saya, ingatlah kasih saya yang tak terhingga untuk negara saya dan kepada keluarga saya, saya katakan bahwa saya akan mencintai mereka hingga maut menjemput saya," ujarnya.
Sebuah video yang diperoleh televisi afiliasi CNN, Ecuavisa, kemudian menunjukkan Correa yang berdiri menantang di jendela di lantai atas rumah sakit. Ia berteriak kepada kerumunan pendukung yang telah berkumpul di luar rumah sakit, "Jika mereka menginginkan saya, di sinilah saya," lalu dia melonggarkan dasinya. Kompas.com
Polisi secara fisik bahkan menyerang Presiden Rafael Correa terkait apa yang mereka katakan pembatalan bonus dan promosi. Kementerian Keamanan mengatakan, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka, tapi tidak memberikan rincian. "Ini adalah upaya kudeta," kata Rafael Correa dalam wawancara televisi beberapa jam setelah polisi melemparkan gas air mata ke arahnya.
Correa (47) melarikan diri ke rumah sakit terdekat dan ia mengatakan, polisi sedang berusaha menyerang dia di sana. "Mereka mencoba masuk ke ruangan saya, mungkin untuk menyerang saya. Saya tidak tahu," katanya dalam sebuah wawancara telepon dengan Ecuader TV yang dikelola negara sebagaimana dikutip CNN. Ia menyebut para penyerangnya sebagai pengecut.
"Namun, lupakan saja itu. Saya tidak akan mengalah. Jika sesuatu terjadi pada saya, ingatlah kasih saya yang tak terhingga untuk negara saya dan kepada keluarga saya, saya katakan bahwa saya akan mencintai mereka hingga maut menjemput saya," ujarnya.
Sebuah video yang diperoleh televisi afiliasi CNN, Ecuavisa, kemudian menunjukkan Correa yang berdiri menantang di jendela di lantai atas rumah sakit. Ia berteriak kepada kerumunan pendukung yang telah berkumpul di luar rumah sakit, "Jika mereka menginginkan saya, di sinilah saya," lalu dia melonggarkan dasinya. Kompas.com