Pangeran Gay Saudi Terbukti Membunuh

https://topaktual.blogspot.com/2010/10/pangeran-gay-saudi-terbukti-membunuh.html
Pangeran Saud Nasser Bin Abdulaziz Al Saud dinyatakan bersalah atas kematian dan luka parah dalam pembunuhan terhadap Bandar Abdulaziz. Abdulaziz tewas setelah mengalami pemukulan hebat dengan pembengkakan dan memar otak serta tulang rusuk dan leher retak. Dia juga memiliki bekas gigitan di telinga, wajah, dan lengan.
Pangeran itu tidak menyangkal telah membunuh pembantunya itu, tetapi mengatakan, ia tidak bermaksud melakukannya. Ia dijadwalkan akan divonis, Rabu ini, dan menghadapi ancaman hukuman maksimum berupa penjara seumur hidup.
CNN melaporkan, karena sang pangeran tidak menyangkal telah membunuh Abdulaziz, pekerjaan juri adalah untuk menentukan apakah ia bersalah atas pembunuhan itu. Untuk melakukan hal tersebut, para juri harus menentukan dasar pikiran dan niatnya pada saat ia membunuh Abdulaziz. Para juri membutuhkan waktu satu setengah jam Selasa untuk memperoleh putusan mereka.
Pangeran, yang masih keponakan Raja Abdullah itu, karena orang tuanya adalah sepupu, tidak menunjukkan reaksi saat putusan dengan suara bulat para juri dibacakan di pengadilan.
Para jaksa mengatakan, penganiayaan sistematis sang pangeran terhadap korban memiliki unsur seksual. "Luka gigitan yang diderita Abdulaziz tidak merupakan faktor dalam kematiannya, tetapi memiliki konotasi seksual yang jelas," kata jaksa Jonathan Laidlaw dalam pernyataan pembukaan dua minggu lalu.
Kedua orang itu berada di London awal tahun ini, sebagai bagian dari perjalanan Al Saud ke Maroko, Maladewa dan kota-kota Eropa lainnya dalam rangka liburan global yang panjang dan Abdul merupakan rekannya.
Pengacara Al Saud, John Kelsey-Fry, mengatakan dalam argumen penutupnya, Senin, bahwa Al Saud harus hidup dengan konsekuensi karena telah membunuh Abdulaziz, tapi ia tidak pernah bermaksud untuk menyakiti korbannya. Kelsey-Fry mengingatkan para juri bahwa seorang patolog tidak mampu menentukan bagaimana Abdul tewas, tetapi bahwa hanya satu dari luka-lukanya yang bisa membunuhnya, suatu cekikan di leher, kata pengacara tersebut, yang bisa saja disebabkan ketika Al Saud sempat mencekik tenggorokan Abdulaziz. "Sesuatu yang mengerikan, tercela, salah," katanya, "Tapi (apakah) suatu tindakan pembunuhan?" katanya seperti dikutip CNN.