Siapa Membekingi Gayus?
https://topaktual.blogspot.com/2011/01/siapa-membekingi-gayus.html
Siapa Membekingi Gayus? - Aparat penegak hukum diminta menyelidiki kasus bebasnya Gayus ke luar tahanan hingga ke Bali, bahkan disinyalir juga ke sejumlah negara. Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, mengatakan, kepergian Gayus ke luar negeri tidak mungkin tanpa bantuan pihak-pihak "berpengaruh". Pertanyaannya, siapa yang membekingi Gayus?
"Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, kalau mau serius, responslah keterangan Gayus di persidangan, bentuk unit khusus untuk menginvestigasinya. Apa yang dilakukan Gayus tidak mungkin tanpa beking," kata Nasir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2011). Menurut dia, jika benar Gayus "plesir" ke luar negeri, pemalsuan dokumen dan keperluan perjalanan dipastikan tidak bisa dilakukannya sendiri.
Selain itu, Nasir menilai, pembeberan dokumen paspor Gayus bisa jadi merupakan bentuk pengalihan isu oleh orang-orang yang berkepentingan dengan kasus Gayus. "Agar secara substansi, kasus pajaknya tidak menyentuh orang-orang yang diduga terlibat. Jadi, kasus ini sengaja diulur-ulur oleh orang yang mem-back up Gayus agar lama penyelesaiannya," ujar Nasir.
Munculnya letupan-letupan kecil di luar substansi kasus, ujarnya, untuk mengulur perjalanan kasus tersebut. Salah satu pernyataan Gayus yang harus ditindaklanjuti penegak hukum adalah kesaksian bahwa dirinya tidak melakukan segala penyimpangan seorang diri.
"Kalau dikaitkan dengan kesaksian Susno di Komisi III, ada banyak perusahaan pengemplang pajak. Saya lihat, bukan tidak mungkin modus dan jaringan gayus menyentuh pusat kekuasaan yang sedang berkuasa," ujar anggota Fraksi PKS ini.(kompas.com)
"Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, kalau mau serius, responslah keterangan Gayus di persidangan, bentuk unit khusus untuk menginvestigasinya. Apa yang dilakukan Gayus tidak mungkin tanpa beking," kata Nasir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2011). Menurut dia, jika benar Gayus "plesir" ke luar negeri, pemalsuan dokumen dan keperluan perjalanan dipastikan tidak bisa dilakukannya sendiri.
Selain itu, Nasir menilai, pembeberan dokumen paspor Gayus bisa jadi merupakan bentuk pengalihan isu oleh orang-orang yang berkepentingan dengan kasus Gayus. "Agar secara substansi, kasus pajaknya tidak menyentuh orang-orang yang diduga terlibat. Jadi, kasus ini sengaja diulur-ulur oleh orang yang mem-back up Gayus agar lama penyelesaiannya," ujar Nasir.
Munculnya letupan-letupan kecil di luar substansi kasus, ujarnya, untuk mengulur perjalanan kasus tersebut. Salah satu pernyataan Gayus yang harus ditindaklanjuti penegak hukum adalah kesaksian bahwa dirinya tidak melakukan segala penyimpangan seorang diri.
"Kalau dikaitkan dengan kesaksian Susno di Komisi III, ada banyak perusahaan pengemplang pajak. Saya lihat, bukan tidak mungkin modus dan jaringan gayus menyentuh pusat kekuasaan yang sedang berkuasa," ujar anggota Fraksi PKS ini.(kompas.com)