Chelsea Dianugerahi Tukang Batu
https://topaktual.blogspot.com/2010/10/chelsea-dianugerahi-tukang-batu.html
Submitbookmarker - LONDON - Chelsea dianugerahi seorang tukang batu, Ramires, yang akan menjadi andalan The Blues, dalam mengarungi kompetisi 2010-11.
Ramires adalah pemain asal Brasil yang dibeli dari klub benfica dengan harga 18 pounds atau sekitar Rp 251,7 miliar. Pekerja keras, punya teknik tinggi, juga pintar beradaptasi. Itu kelebihan Ramires.
Dan, dia tetap berpinsip terus bekerja keras sebagai moto hidupnya. "Aku akan terus bekerja keras," katanya.
Pemain berumur 23 tahun itu juga bisa bermain di beberapa posisi. Namun, pelatih Chelsea, Carlo Ancelotti, kemungkinan akan menempatkannya sebagai gelandang kanan.
"Aku tak punya posisi favorit. Aku biasa bermain sebagai gelandang tengah. Tapi, aki dimainkan sebagai sayap kanan di Benfica. Aku siap dimainkan di mana saja," kata Ramires.
Bekerja keras sudah menjadi bagian dari hidupnya. Berasal dari keluarga miskin, dia sudah bekerja sejak umur 16 sampai 17 tahun untuk membantu ekonomi keluarga.
Dia berlatih setelah bekerja namun Ramires tetap bisa mengembangkan bakatnya sebagai pemain bola. Bahkan, Ramires pernah bekerja sebagai tukang batu dan kuli bangunan di Barra do Pirai, Rio de Janeiro, kampung halamannya.
Dia bekerja selama delapan jam per hari, kemudian pergi ke lapangan untuk berlatih. Dia hanya dibayar 30 pounds (sekitar Rp 419,6 ribu) setiap 15 hari.
"Aku melakukan pekerjaan itu selama enam atau tujuh bulan. Aku harus membantu ekonomi keluarga," kenang Ramires.
Dia tak menyesal pernah susah. Pengalaman masa remajanya justru memberi banyak pelajaran kepadanya. "Pengalaman itu ikut membangun karakterku hingga kini," ujarnya.
Ketika bermain di Cruzeiro, di Brasil, Ramires juga langsung mendapat perhatian khusus oleh publik. Dia gelandang pekerja keras yang tak lelah mengejar bola, tapi punya teknik tinggi.
Karena karakternya itu, dia dijuluki "Queniano Azul" atau "Blue Kenyan". Terjemahan bebasnya adalah orang Kenya biru.
Dan, kini dia menjadi bagian dari pasukan "Si Biru" Chelsea. Dengan kerja kerasnya, Chelsea berharap akan memiliki tim lebih baik.
Ramires adalah pemain asal Brasil yang dibeli dari klub benfica dengan harga 18 pounds atau sekitar Rp 251,7 miliar. Pekerja keras, punya teknik tinggi, juga pintar beradaptasi. Itu kelebihan Ramires.
Dan, dia tetap berpinsip terus bekerja keras sebagai moto hidupnya. "Aku akan terus bekerja keras," katanya.
Pemain berumur 23 tahun itu juga bisa bermain di beberapa posisi. Namun, pelatih Chelsea, Carlo Ancelotti, kemungkinan akan menempatkannya sebagai gelandang kanan.
"Aku tak punya posisi favorit. Aku biasa bermain sebagai gelandang tengah. Tapi, aki dimainkan sebagai sayap kanan di Benfica. Aku siap dimainkan di mana saja," kata Ramires.
Bekerja keras sudah menjadi bagian dari hidupnya. Berasal dari keluarga miskin, dia sudah bekerja sejak umur 16 sampai 17 tahun untuk membantu ekonomi keluarga.
Dia berlatih setelah bekerja namun Ramires tetap bisa mengembangkan bakatnya sebagai pemain bola. Bahkan, Ramires pernah bekerja sebagai tukang batu dan kuli bangunan di Barra do Pirai, Rio de Janeiro, kampung halamannya.
Dia bekerja selama delapan jam per hari, kemudian pergi ke lapangan untuk berlatih. Dia hanya dibayar 30 pounds (sekitar Rp 419,6 ribu) setiap 15 hari.
"Aku melakukan pekerjaan itu selama enam atau tujuh bulan. Aku harus membantu ekonomi keluarga," kenang Ramires.
Dia tak menyesal pernah susah. Pengalaman masa remajanya justru memberi banyak pelajaran kepadanya. "Pengalaman itu ikut membangun karakterku hingga kini," ujarnya.
Ketika bermain di Cruzeiro, di Brasil, Ramires juga langsung mendapat perhatian khusus oleh publik. Dia gelandang pekerja keras yang tak lelah mengejar bola, tapi punya teknik tinggi.
Karena karakternya itu, dia dijuluki "Queniano Azul" atau "Blue Kenyan". Terjemahan bebasnya adalah orang Kenya biru.
Dan, kini dia menjadi bagian dari pasukan "Si Biru" Chelsea. Dengan kerja kerasnya, Chelsea berharap akan memiliki tim lebih baik.