Indonesia Dipandang Uruguay Dua Mata
https://topaktual.blogspot.com/2010/10/indonesia-dipandang-uruguay-dua-mata.html
Submitbookmarker - Kepala delegasi tim nasional Uruguay, Anibal Eduardo, menilai serius kekuatan sepak bola Indonesia. Menurutnya, meski tampil dengan status semifinal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Uruguay belum tentu mudah menghadapi Indonesia, ketika bertemu dalam partai persahabatan, Jumat (8/10/2010).
"Kami tetap respek dengan tim Indonesia. Kami selalu menganggap setiap pertandingan itu sulit untuk dimenangkan, termasuk melawan Indonesia. Untuk itulah kami dating dengan membawa enam belas pemain yang tampil di Piala Dunia 2010 lalu," ujar Eduardo.
Terlepas dari hasil, Eduardo mengaku berharap pertandingan berjalan kompetitif, tetapi tetap berlandaskan asas fair play.
"Jelas, kami tidak mengharapkan sama sekali ada pemain yang cedera dalam pertandingan nanti. Namun, Kami akan melakoni pertandingan ini dengan serius dan percaya wasit akan bertugas dengan baik sehingga tidak akan membiarkan pelanggaran keras terjadi. Jangan lupa, sepakbola di Uruguay pun cukup keras," ujar Eduardo.
Mengenai ketidakhadiran penyerang Diego Forlan, Eduardo mengatakan itu tak akan mengurangi level permainan Uruguay.
"Pada Piala Dunia 2010 lalu, Forlan memang jadi yang terbaik. Namun, ia tetap butuh sepuluh pemain lain juga. Tim yang hadir di Jakarta saat ini juga tidak kalah kelas walau tanpa Forlan, kami adalah tim yang mengandalkan kolektifitas," tandasnya.
"Kami tetap respek dengan tim Indonesia. Kami selalu menganggap setiap pertandingan itu sulit untuk dimenangkan, termasuk melawan Indonesia. Untuk itulah kami dating dengan membawa enam belas pemain yang tampil di Piala Dunia 2010 lalu," ujar Eduardo.
Terlepas dari hasil, Eduardo mengaku berharap pertandingan berjalan kompetitif, tetapi tetap berlandaskan asas fair play.
"Jelas, kami tidak mengharapkan sama sekali ada pemain yang cedera dalam pertandingan nanti. Namun, Kami akan melakoni pertandingan ini dengan serius dan percaya wasit akan bertugas dengan baik sehingga tidak akan membiarkan pelanggaran keras terjadi. Jangan lupa, sepakbola di Uruguay pun cukup keras," ujar Eduardo.
Mengenai ketidakhadiran penyerang Diego Forlan, Eduardo mengatakan itu tak akan mengurangi level permainan Uruguay.
"Pada Piala Dunia 2010 lalu, Forlan memang jadi yang terbaik. Namun, ia tetap butuh sepuluh pemain lain juga. Tim yang hadir di Jakarta saat ini juga tidak kalah kelas walau tanpa Forlan, kami adalah tim yang mengandalkan kolektifitas," tandasnya.